Mengenal Arky Gilang Wahab, Sosok Penggerak Budidaya Maggot untuk Solusi Limbah Organik di Banyumas

- Penulis Berita

Friday, 11 October 2024 - 13:04

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arky Gilang Wahab, Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik. (FOTO: MongAbay)

Arky Gilang Wahab, Penggerak Program Sistem Konversi Limbah Organik. (FOTO: MongAbay)

Banyumas, Binamuda – Arky Gilang Wahab, seorang warga Banjaranyar, Banyumas, Jawa Tengah, muncul sebagai sosok inspiratif yang berhasil mengubah masalah limbah organik menjadi solusi berkelanjutan melalui budidaya maggot. 

Inisiatifnya dimulai dari keresahan akan tumpukan sampah organik yang menyebabkan bau tidak sedap dan berdampak negatif terhadap kenyamanan lingkungan. 

Dengan bantuan adik iparnya, Arky memulai program budidaya maggot hanya dengan bermodalkan 5 gram larva maggot dan memanfaatkan sampah organik di sekitarnya sebagai pakan.

Inovasi Berkelanjutan: Mengubah Sampah Menjadi Pupuk Organik

Keberhasilan Arky tidak hanya terletak pada kemampuannya mengurangi sampah organik, tetapi juga pada inovasi berkelanjutan yang dihasilkannya. 

Proses budidaya maggot menghasilkan pupuk organik berkualitas yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian. 

BACA JUGA:  Justitia Avila Veda, Advokat Pro Bono yang Berjuang untuk Korban Kekerasan Seksual di Jawa Barat

Berkat dedikasinya, pemerintah Banyumas memberikan dukungan berupa fasilitas pengolahan bubur sampah di TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu). 

Bubur sampah ini kemudian menjadi sumber pakan utama bagi maggot, yang pada akhirnya diolah menjadi pupuk organik.

Skala Besar: Mengolah 5 Ton Sampah Setiap Hari

Yang awalnya hanya sebatas pengolahan sampah di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, kini Arky mampu mengolah hingga 5 ton sampah setiap hari. 

Limbah ini berasal dari 5.500 rumah dan 72 instansi pemerintah di kecamatan Sumbang dan Sokaraja, yang menunjukkan betapa besar dampak program budidaya maggot ini bagi masyarakat Banyumas.

Dengan program budidaya maggotnya, Arky tidak hanya membantu mengurangi limbah organik, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui produksi pupuk organik. 

BACA JUGA:  Cerita Alan Efendhi dan Rasane Vera: Membangkitkan Ekonomi Petani Gunungkidul dengan Budidaya Aloevera

Inisiatif ini menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk lebih peduli terhadap pengolahan sampah dan pemanfaatannya. Program ini juga membuktikan bahwa solusi untuk masalah lingkungan bisa dilakukan dengan inovasi sederhana dan dedikasi tinggi.

Atas kiprahnya, Arky Gilang Wahab menerima Anugerah SATU Indonesia Awards tahun 2021, penghargaan yang mengakui kontribusinya untuk menginspirasi dan membawa perubahan masyarakat yang positif. *AQ

 

Berita Terkait

Ciamis Bakal Dipimpin Salah Satu Direktur KPK
Mengenal Bhrisco Jordy Dudi Padatu, Penggagas ‘Papua Future Project’ Bantu Anak-anak Papua Barat Akses Pendidikan
Justitia Avila Veda, Advokat Pro Bono yang Berjuang untuk Korban Kekerasan Seksual di Jawa Barat
Inovasi Rengkuh Banyu dkk: Mengubah Pelepah Pohon Pinang Jadi Solusi Alternatif Plastik Sekali Pakai
Cerita Alan Efendhi dan Rasane Vera: Membangkitkan Ekonomi Petani Gunungkidul dengan Budidaya Aloevera
Diana Da Costa Ati: Perjuangan Guru Penggerak di Kampung Atti Papua Melawan Buta Huruf dan Kendala Pendidikan
Perjuangan Theresia Dwiaudina: Merangkul Dukun Bayi untuk Keselamatan Ibu dan Anak di Desa Uzuzozo, Nusa Tenggara Timur
Muhammad Xaria Yusuf dan InacomID, Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Teknologi Digital

Berita Terkait

Friday, 1 November 2024 - 04:13

Ciamis Bakal Dipimpin Salah Satu Direktur KPK

Monday, 14 October 2024 - 23:49

Justitia Avila Veda, Advokat Pro Bono yang Berjuang untuk Korban Kekerasan Seksual di Jawa Barat

Monday, 14 October 2024 - 08:11

Inovasi Rengkuh Banyu dkk: Mengubah Pelepah Pohon Pinang Jadi Solusi Alternatif Plastik Sekali Pakai

Sunday, 13 October 2024 - 07:42

Cerita Alan Efendhi dan Rasane Vera: Membangkitkan Ekonomi Petani Gunungkidul dengan Budidaya Aloevera

Sunday, 13 October 2024 - 07:08

Diana Da Costa Ati: Perjuangan Guru Penggerak di Kampung Atti Papua Melawan Buta Huruf dan Kendala Pendidikan

Sunday, 13 October 2024 - 07:02

Perjuangan Theresia Dwiaudina: Merangkul Dukun Bayi untuk Keselamatan Ibu dan Anak di Desa Uzuzozo, Nusa Tenggara Timur

Saturday, 12 October 2024 - 13:27

Muhammad Xaria Yusuf dan InacomID, Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Teknologi Digital

Friday, 11 October 2024 - 13:12

Kiprah Zulrifan Noor, Menggerakkan UMKM Lokal di Tabalong Lewat Inovasi Zakat Produktif

Berita Terbaru

Nasional

Ciamis Bakal Dipimpin Salah Satu Direktur KPK

Friday, 1 Nov 2024 - 04:13

Jhon Husein Muhammad saat memberikan materi di Inspektorat Ciamis

Nutrisi Pagi

Bolehkah Balas Dendam?

Wednesday, 23 Oct 2024 - 02:33