Cerita Alan Efendhi dan Rasane Vera: Membangkitkan Ekonomi Petani Gunungkidul dengan Budidaya Aloevera

- Penulis Berita

Sunday, 13 October 2024 - 07:42

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Alan Evendi, CEO Aloe Vera. (FOTO: Dok Pribadi)

Alan Evendi, CEO Aloe Vera. (FOTO: Dok Pribadi)

Gunungkidul, Binamuda – Pada 2018, Alan Efendhi, seorang pemuda asal Gunungkidul, DIY, memulai perjalanan kewirausahaannya melalui budidaya aloevera dengan mendirikan Rasane Vera. 

Berbekal pola kemitraan yang inovatif, Alan mengatasi tantangan lokal—kemiskinan di musim kemarau dan masalah kesehatan masyarakat. 

Lewat inisiatif ini, ia berhasil meningkatkan ekonomi para petani setempat sambil memperkenalkan produk minuman sehat berbasis aloe vera yang telah menembus pasar nasional.

Latar Belakang: Masalah yang Menjadi Inspirasi

Alan Efendhi melihat dua tantangan besar di Gunungkidul. Pertama, masalah kesehatan akibat pola konsumsi minuman tidak sehat yang berkontribusi pada meningkatnya kasus penyakit ginjal, diabetes, dan obesitas. 

Kedua, kondisi ekonomi petani yang terpuruk saat musim kemarau karena lahan tadah hujan dan serangan hama. 

BACA JUGA:  Diana Da Costa Ati: Perjuangan Guru Penggerak di Kampung Atti Papua Melawan Buta Huruf dan Kendala Pendidikan

Melalui budidaya aloevera yang tahan terhadap kondisi kering, ia melihat peluang untuk memberikan solusi pada kedua masalah tersebut.

Pola Kemitraan yang Menguntungkan Petani

Salah satu kunci sukses Rasane Vera adalah pola kemitraan berbasis pemberdayaan.

Alan memberikan bibit aloevera gratis dan pelatihan intensif kepada para petani mitra, yang kini berjumlah lebih dari 125 orang.

Para petani ini tidak hanya mendapatkan keuntungan dari hasil panen, tetapi juga diberi kesempatan untuk mengembangkan produk mereka sendiri berbahan dasar aloevera, seperti keripik dan dodol.

Aloevera Produk Sehat yang Mendunia

Produk andalan Rasane Vera, seperti Aloe Liquid, menggabungkan aloevera dengan daun stevia sebagai pemanis alami. 

Produk ini memiliki indeks glikemik rendah, rendah kalori, dan telah mendapatkan sertifikasi BPOM dan halal.

BACA JUGA:  Achmad Irfandi Penggagas Kampung Lali Gadget, Lawan Kecanduan Gawai Anak dengan Permainan Tradisional

 Distribusi produk Rasane Vera telah merambah pasar di DIY, Bogor, Jakarta, dan berbagai kota lainnya di Indonesia, baik secara offline maupun online melalui platform seperti Instagram dan Shopee.

Meski telah meraih sukses, perjalanan Rasane Vera tidak tanpa tantangan. Alan menghadapi kendala dalam memperluas pasar dan meningkatkan keterampilan pekerja produksi yang sebagian besar lulusan SD. 

Namun, dengan pelatihan berkala, ia optimis dapat meningkatkan kualitas operasional. 

Alan juga mengembangkan Integrated Farming System (IFS), sebuah sistem pertanian terpadu yang memanfaatkan limbah dari sektor pertanian, peternakan, dan perikanan untuk mendukung keberlanjutan usaha.

Visi Alan Efendhi untuk Industri Aloevera di DIY

Dengan tujuan menjadikan aloevera sebagai ikon produk unggulan Gunungkidul, Alan berambisi menciptakan klaster industri aloevera di wilayah DIY. 

BACA JUGA:  Mengenal Arky Gilang Wahab, Sosok Penggerak Budidaya Maggot untuk Solusi Limbah Organik di Banyumas

Ia juga membuka pintu bagi investor yang tertarik mendukung pengembangan usahanya melalui model syariah atau bagi hasil. 

Atas kiprahnya, Alan Efendhi telah mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya adalah SATU Indonesia Awards Tahun 2023. Ke depannya, ia berharap Rasane Vera dapat terus tumbuh dan membawa dampak positif yang lebih besar, baik dari sisi ekonomi petani maupun kesehatan masyarakat.*AQ

Berita Terkait

Ciamis Bakal Dipimpin Salah Satu Direktur KPK
Mengenal Bhrisco Jordy Dudi Padatu, Penggagas ‘Papua Future Project’ Bantu Anak-anak Papua Barat Akses Pendidikan
Justitia Avila Veda, Advokat Pro Bono yang Berjuang untuk Korban Kekerasan Seksual di Jawa Barat
Inovasi Rengkuh Banyu dkk: Mengubah Pelepah Pohon Pinang Jadi Solusi Alternatif Plastik Sekali Pakai
Diana Da Costa Ati: Perjuangan Guru Penggerak di Kampung Atti Papua Melawan Buta Huruf dan Kendala Pendidikan
Perjuangan Theresia Dwiaudina: Merangkul Dukun Bayi untuk Keselamatan Ibu dan Anak di Desa Uzuzozo, Nusa Tenggara Timur
Muhammad Xaria Yusuf dan InacomID, Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Teknologi Digital
Kiprah Zulrifan Noor, Menggerakkan UMKM Lokal di Tabalong Lewat Inovasi Zakat Produktif

Berita Terkait

Friday, 1 November 2024 - 04:13

Ciamis Bakal Dipimpin Salah Satu Direktur KPK

Monday, 14 October 2024 - 23:49

Justitia Avila Veda, Advokat Pro Bono yang Berjuang untuk Korban Kekerasan Seksual di Jawa Barat

Monday, 14 October 2024 - 08:11

Inovasi Rengkuh Banyu dkk: Mengubah Pelepah Pohon Pinang Jadi Solusi Alternatif Plastik Sekali Pakai

Sunday, 13 October 2024 - 07:42

Cerita Alan Efendhi dan Rasane Vera: Membangkitkan Ekonomi Petani Gunungkidul dengan Budidaya Aloevera

Sunday, 13 October 2024 - 07:08

Diana Da Costa Ati: Perjuangan Guru Penggerak di Kampung Atti Papua Melawan Buta Huruf dan Kendala Pendidikan

Sunday, 13 October 2024 - 07:02

Perjuangan Theresia Dwiaudina: Merangkul Dukun Bayi untuk Keselamatan Ibu dan Anak di Desa Uzuzozo, Nusa Tenggara Timur

Saturday, 12 October 2024 - 13:27

Muhammad Xaria Yusuf dan InacomID, Meningkatkan Kesejahteraan Petani Lewat Teknologi Digital

Friday, 11 October 2024 - 13:12

Kiprah Zulrifan Noor, Menggerakkan UMKM Lokal di Tabalong Lewat Inovasi Zakat Produktif

Berita Terbaru

Nasional

Ciamis Bakal Dipimpin Salah Satu Direktur KPK

Friday, 1 Nov 2024 - 04:13

Jhon Husein Muhammad saat memberikan materi di Inspektorat Ciamis

Nutrisi Pagi

Bolehkah Balas Dendam?

Wednesday, 23 Oct 2024 - 02:33